STRATEGI LOLOS SNMPTN 2016
Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi
Negeri, disingkat SNMPTN, adalah salah satu jalur idaman untuk memasuki
sebuah perguruan tinggi negeri. Jalur ini diselenggarakan oleh
pemerintah di bawah naungan Kemdiknas atau Kemdibud.
Jalur SNMPTN adalah jalur idaman
sekaligus jalur paling sulit untuk dilewati, katanya. Nah, untuk
menghadapi problema kelulusan SNMPTN, sebaiknya kita mempersiapkan sejak
dini. Kita harus tahu beberapa tips ataupun strategi untuk bisa lolos
melalui jalur snmptn ini.
Pada artikel ini akan kita bahas strategi
yang Insya Allah bisa membantu kalian untuk mendapatkan perguruan
tinggi yang sesuai dengan kriteria dan kemampuan kalian. Ingat! Meskipun
kamu RANGKING 1,2,3,4,5 atau 10 besar di kelas, tapi belum tentu kamu
bisa lolos snmptn jika mengabaikan strategi.
- Perhatikan Akreditasi per Program Studi
Akreditasi sangatlah penting. Namun di
sini saya tekankan untuk melihat dan mengamati akreditasi program studi
per universitasnya. Bukan akreditasi Universitasnya secara umum. Kenapa?
Karena meskipun perguruan tingginya memiliki akreditasi tinggi, namun
akreditasi program studinya lebih rendah, maka tingkat kelulusannya akan
lebih tinggi.
- Perhatikan Peminat dan Daya Tampung
Lihatlah jumlah peminat tahun sebelumnya
dan daya tampung pada setiap jurusan di Universitas yang kamu pilih.
Kemudian buatlah rasio atau presentase kelulusan. Contoh :
Univ A, jurusan X. Jumlah peminat 2000 orang dan daya tampung 50 orang, maka rasionya 1:40.
Univ B, jurusan X. Jumlah peminat 1000 orang dan daya tampung 20 orang, maka rasionya 1:50
Maka persaingan di Univ B jurusan X lebih sulit dibandingkan dengan Univ A jurusan X.
- Perhatikan Jejak Alumni di Universitas Tujuan
Jejak alumni juga mempengaruhi kelulusan
kamu. Jejak alumni yang dimaksudkan adalah alumni atau kakak kelasmu
dari satu SMA/sederajat, yang menjadi mahasiswa di Universitas tujuanmu
atau sudah lulus dari Universitas tersebut. Apakah mereka memberi jejak
yang baik atau tidak.
- Sesuai Jurusan atau Lintas Jurusan?
Sesuai jurusan atau lintas jurusan.
Kesesuaian jurusan semasa SMA dan jurusan yang akan kamu pilih juga
menjadi satu pertimbangan. Kesesuaian jurusan yang dimaksud misalnya
semasa SMA kamu masuk di kelas IPA, maka seharusnya kamu memilih program
studi atau jurusan yang masuk kategori SAINTEK (IPA), jangan memilih
SOSHUM. Tapi kalau kamu masih nekat milih lintas jurusan ya terserah
sih. Hehe
- Rata-Rata Nilai Rapor Semester 1-5 dan Nilai Ujian Nasional
Pada snmptn tahun 2014, nilai yang
digunakan adalah nilai rapor semester 1-5 dan nilai Ujian Nasional. Ada
presentase untuk masing-masing semester. Untuk tahun ini kemungkinan
tidak jauh berbeda sistemnya.
- Perhatikan Pesaing dari Satu Sekolah
Teman sekolah bisa menjadi lawan kita di
snmptn tahun ini. Bahkan teman akrab kita. Tapi ya jangan sampai
bertengkar Cuma gara-gara ikut snmptn. Hehe. Kenapa saya menyuruh
memperhatikan pesaing dari satu sekolah? Karena beberapa (banyak)
universitas yang menerapkan sistem kuota per sekolah. Jadi, kamu harus
waspada jika banyak teman satu sekolah kamu memilih universitas dan
jurusan yang sama persis denganmu. Misalnya sekolah dengan akreditasi A
diberikan kuota 5 orang per program studi. Jika di sekolah itu ada 6
orang yang mendaftar di Universitas dan Jurusan yang sama, maka satu (1)
orang akan tersingkir.
- Blacklist or Not?
Coba lihat kakak kelasmu tahun kemarin
yang mendaftar SNMPTN di Universitas yang kamu tuju, kemudian dinyatakan
lolos. Apakah mereka mengambilnya atau melepasnya. Jika diambil, maka
status kamu mungkin aman. Tapi jika tidak diambil atau dilepas tanpa
pemberitahuan ke universitas bersangkutan, kemungkinan besar kamu tidak
aman karena mungkin universitas tersebut memberikan sanksi blacklist 1
tahun kepada sekolah tempatmu belajar.
- Asal Kelas
Asal kelas juga menjadi pertimbangan.
Apakah kamu berasal dari kelas Reguler (3 tahun), Akselerasi (2 tahun),
atau kelas 4 Semester (2 tahun). Karena kemungkinan besar Universitas
akan mempertimbangkan hal ini.
- Asal Sekolah Negeri atau Swasta
Bukan bermaksud mengucilkan sekolah
swasta. Tapi saya berkata berdasarkan pengalaman. Ada kemungkinan,
Sekolah Negeri akan mendapatkan tempat atau kuota yang lebih
dibandingkan dengan Sekolah Swasta. Tapi jangan pesimis dengan hal ini.
Banyak juga peserta SNMPTN dari swasta yang lolos.
- Cek Website Resmi Tiap Universitas
Kamu harus selalu mengecek website resmi
universitas yang kamu pilih, terutama ketika masa pendaftaran dan
pengisian data. Karena ada beberapa universitas yang mewajibkan peserta snmptn untuk mengisi data di website resminya, meskipun sudah mengisi di website www.snmptn.ac.id .
Ini terlihat sepele, tapi juga bisa
berpengaruh. Seharusnya kamu diterima, tapi karena tidak mengisi data di
website resminya, menjadi tidak diterima. Kan kacau.
- Jangan terlalu memaksakan.
Lihat kemampuan. Jangan mengambil jurusan
dan universitas yang terlalu tinggi. Bermimpi dan berangan-angan boleh,
tapi dengan batasan. Jangan sampai mengikuti hawa nafsu untuk memilih
perguruan tinggi dan prodi yang tinggi, padahal nilai tidak mencukupi.
Ini akan berakibat buruk bagi diri kamu sendiri.
- Konsultasi ke Guru BK (Bimbingan Konseling), Guru Bimbingan Belajar, atau Alumni
Sering-seringlah bertanya dan
berkonsultasi kepada ahlinya yang sudah berpengalaman untuk memberikan
pandangan dan gambaran ke arah mana kamu akan melangkah dan menentukan
pilihan.
- Berdo’a dan Tawakkal
Yang terakhir adalah berdo’a dan tawakkal
setelah kita berusaha semaksimal mungkin. Apapun hasilnya nanti kamu
harus bisa menerimanya dengan penuh rasa syukur.
Comments
Post a Comment